Kebudayaan Jawa Tengah

    1.   Rumah Adat

Rumah adat Jawa Tengah dinamakan Padepokan. Padepokan Jawa Tengah merupakan bangunan induk istana Mangkunegara di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri dari 3 ruangan. Pendopo, tempat menerima tamu, upacara adat dan kesenian. Pringgitan untuk pagelaran wayang kulit. Dalem, tempat singgasana raja. Bagi rumah penduduk, “dalem” berarti ruangan untuk tempat tinggal.

rumah adat

Padepokan

2.   Pakaian Adat

Pakaian adat Kain Kebaya untuk pria Jawa Tengah adalah penutup kepala yang disebut kuluk, berbaju jas sikepan, korset dan keris yang terselip di pinggang. Ia juga memakai kain batik dengan pola dan corak yang sama dengan wanitanya.

Sedangkan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain batik. Perhiasannya berupa subang, kalung, gelang, dan cincin. Sanggulnya disebut bokor mengkureb yang diisi dengan daun pandan wangi.

Pakaian Adat

Kain Kebaya

3.   Tarian-tarian

  • Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
  • Tari Bambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah pelambang penumpasan angkara murka.
  • Tari Kendalen, merupakan tari keprajuritan gagah dan berani.
tarian

Serimpi

4.   Senjata Tradisional

Keris adalah senjata tradisional di daerah Jawa Tengah yang mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukkan kedudukan seorang dalam masyarakat.

senjata

Keris Jawa Tengah

    5.   Alat Musik

Bonang adalah alat musik tradisional yang juga dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini umumnya terbuat dari logam-logam seperti kuningan, perunggu, atau besi. Untuk memainkan alat musik ini, bonang dipukul menggunakan pemukul khusus yang terbuat dari kayu yang dilapisi dengan kain atau karet.

Ada 2 jenis bonang, pertama adalah bonang barung yang berukuran lebih besar dan berfungsi sebagai pembuka atau penuntun dari sebuah iringan musik gamelan, dan bonang penerus yang berukuran lebih kecil dan digunakan pada saat-saat tertentu saja.

alat musik

Bonang

    6.   Makanan Khas

Nasi Liwet adalah makanan khas yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih. Makanan ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Solo, Jawa tengah.

Nasi Liwet ini terbuat dari nasi yang di masak dengan air santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, beras di bersihkan lalu dimasak bersama dengan santan dan sedikit air. Setelah beras lunak, kemudian di tanak hingga matang. Nasi Liwet ini hampir sama dengan Nasi Uduk, namun yang membedakan adalah penyajiannya.

Dalam penyajiannya Nasi Liwet ini biasanya disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, telur rebus dan kuah areh/ kumut. Sayur labu siam ini biasanya dimasak dengan kaldu ayam sehingga memberikan rasa khas.

makanan

Nasi Liwet

    7.   Drama

Kesenian Drama yang sangat populer di Jawa Tengah adalah Ketoprak, muncul sejak tahun 1887. Mula-mula hanya merupakan permainan lesung orang-orang desa di bawah bulan purnama, kemudian ditambah tembang dan nyanyian. Jadi, bukan tontonan. Baru pada tahun 1909, setelah dimodifikasi dengan tambahan alat-alat musik, seperti kendang, terbang, seruling, dan kecrek, pertunjukan ini dipertontonkan.

Pada tahun 1920-an berkembanglah kelompok-kelompok ketoprak yang mempertontonkan ketoprak dalam bentuk seperti yang dikenal sekarang. Pertunjukannya pun tidak lagi diselenggarakan di halaman rumah atau pendapa, melainkan beralih ke panggung prosenium. Cerita yang dipentaskan beragam dan sejak tahun 1930-an sudah mengambil sumber-sumber cerita yang lebih modern.

drama

Ketoprak

    8.   Cerita Rakyat

Roro Jonggrang adalah cerita rakyat populer yang berasal dari Jawa Tengah. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya.

Cerita ini juga menjelaskan asal mula yang ajaib dari Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Roro Jonggrang artinya adalah “dara (gadis) langsing”.

cerita

Roro Jonggrang

Kebudayaan Yogyakarta

1.   Rumah Adat

Rumah adat Daerah Istimewa Yogyakarta dinamakan Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo. Halamannya sangat luas, ditumbuhi tanaman dan dilengkapi beberapa sangkar burung. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung dari Gupolo, sang raksasa yang memegang gada (sejenis alat pemukul).

rumah

Bangsal Kencono

2.   Pakaian Adat

Pakaian Adat Yogyakarta adalah Surjan dan Kebaya. Pria Yogyakarta memakai pakaian adat berupa tutup kepala (destar), baju jas dengan leher tertutup (jas tutup) dan keris yang terselip di pinggang bagian belakang. Ia juga mengenakan kain batik yang bercorak sama dengan sang wanita.

Sedangkan wanitanya memakai kebaya dan kain batik. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung, dan cincin.

pakaian.jpg

Surjan & Kebaya

3.   Tarian-tarian 

  • Tari Serimpi Sangupati, sebuah tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut dan menawan hati.
  • Tari Bedhaya, merupakan tarian keraton yang ditarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai dan lembut.
  • Tari Beksan Lawung Ageng, suatu tari yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, sebagai sarana untuk memupuk semangat para jiwa prajurit.
tarian

Serimpi Sangupati

    4.   Senjata Tradisional

Di Yogyakarta pun kerus merupakan senjata tradisional yang paling terkenal. Keris-keris itu diberi pula gelar-gelar kehormatan seperti “Kanjeng Kyai Kpek” dan sebagainya.

Selain keris terdapat pula tombak sebagai benda pusaka. Benda-benda itu sangat dihormati dan diberi gelar kehormatan. Antara lain “Kajeng Kyai Ageng Plered”, Kanjeng Kyai Ageng Baru”, “Kanjeng Kyai Gadapan” dan “Kanjeng Ageng Megatruh”.

“Kyai Plered” mempunyai sejarah tersendiri, karena Untung Suropati berhasil menewaskan opsir Belanda Kapten Tack dengan menggunakan “Kyai Plered” Oleh karena itu, tombak ini dianggap keramat.

Ada pula tombak dan keris yang disebut Tosan Aji. Tosan artinya besi dan Aji artinya dihormati karena bertuah. Benda-benda ini biasanya dirawat baik-baik dan disimpan pada tempat-tempat khusus. Pada saat-saat tertentu benda-benda itu dibersihkan dan dimandikan.

senjata

Keris Yogyakarta

5.   Alat Musik

Alat musik Gendang atau Kendang ini merupakan salah satu alat musik tradisional Yogyakarta dan termasuk alat musik yang tidak memiliki tangga nada. Biasanya bermain kendang harus dikolaborasikan dengan berbagai alat musik lainnya seperti seruling, gamelan, gong, dan lain sebagainya.

Alat musik jenis pukul satu ini ada juga yang menyebutnya dengan sebutan Kendang. Biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk bulat berongga kemudian di kedua ujungnya ada kulit kambing, atau kulit sapi yang diregang sehingga berbunyi jika di pukul. Ada juga yang hanya satu ujung saja yang diberi kulit.

musik

Gendang

6.   Makanan Khas

Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Ada berbagai varian gudeg, antara lain:

  • Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
  • Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
  • Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
makanan

Gudeg

7.   Drama

Wayang Wong (Wayang Orang) semula muncul di Istana Yogyakarta pada pertengahan abad 18, namun akhirnya keluar istana dan menjadi kegemaran rakyat. Pertunjukannya diselenggarakan di pasar-pasar malam, taman hiburan, dan di pentas prosenium. Penataan panggung realistik dengan set ruangan keraton, gerbang keraton, jalan desa, dan lain-lain.

Cerita yang dipentaskan umumnya Mahabharata dan Ramayana yang dipelajari dari guru-guru tari keraton. Pemainnya harus pandai menari dan menembang serta memahami tarian untuk karakter tertentu, selain juga mampu melakukan brontowecono (berdialog) dalam karakter yang dibawakannya.

drama

Wayang Gong

8.   Cerita Rakyat

Cerita rakyat kali Gajah Wong yang dimitoskan oleh masyarakat Yogyakarta Selatan, terjadilah suatu peristiwa yang sangat menakjubkan. Yakni terjadinya sungai Gajah Wong pada zaman kerajaan Mataram yang diperintah oleh Raja Sultan Agung.

Kali Gajah Wong adalah sebuah kali yang terletak ditengah-tengah kota kecamatan Kotagede. Panjang kali ini tak lebih dari 20 kilometer. Pada abad ketujuhbelas, kali ini merupakan kali yang kecil. Masyarakat di situ menyebutnya sebuah kalen, yang artinya kali kecil. Dan kebetulan airnyapun hanya gemercik mengalir sedikit sekali.

cerita

Gajah Wong

Kebudayaan Jawa Timur

     1.   Rumah Adat

Rumah adat Jawa Timur dinamakan Rumah Situbondo. Rumah Situbondo merupakan model rumah adat Jawa Timur yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak mempunyai pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.

rumah

Rumah Situbondo

      2.   Pakaian Adat

Pakaian adat Jawa Timur adalah Pesa’an, yang dipakai prianya berupa tutup kepala (destar), baju lengan panjang tanpa leher dengan baju dalam warna belang-belang. Sepotong kain tersampir di bahunya dan ia memakai celana panjang sebatas lutut dengan ikat pinggang besar.

Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya pendek dengan kain sebatas lutut. Perhiasan yang dipakainya adalah kalung bersusun dan gelang kaki.

Digital Camera

Pakaian Adat Pesa’an

 3.   Tarian-tarian Daerah Jawa Timur

  • Tari Remo, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut tamu agung
  • Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan, dan kegagahan.
  • Tari Tandakan, adalah jenis tari pergaulan yang digali dan digarap berdasarkan tari tradisional yang berkembang didaerah Jombang, dan sekitarnya. Sebagai tari pergaulan maka tari ini bersuasana gembira dan berkesan akrab.
tarian

Tari Remo

  4.   Senjata Tradisional

Senjata yang sangat terkenal di Jawa Timur adalah clurit. Clurit adalah sejenis arit dan bentuknya cukup mengerikan. Orang-orang Madura sering menyelipkan clurit di pinggangnya. Senjata lainnya di Jawa Timur adalah sondre, kodi, tombak, pisau belati, dan arit bulu ayam.

senjata

Clurit

   5.   Alat Musik

Terompet Reog yang digunakan pada kesenian reog ponorogo memiliki ciri khas bentuk dan bunyi yang unik. Terompet reog terbuat dari kayu dan bambu serta tempurung kelapa, dibunyikan dengan cara ditiup. Bentuk terompet reog sangat unik dengan ukuran besar diujung bawah dan mengerucut mengecil dibagian yang ditiup serta ada sekat yang terbuat dari tempurung kelapa dengan bentuk menyerupai kumis sang peniup terompet reog. Terompet reog memiliki 6 lubang yang berfungsi untuk mengatur nada serta 1 lubang dipangkal untuk meniup.

Sesuai namanya, alat musik tradisional dari Jawa timur ini dipergunakan untuk mengiringi musik reog pada pertunjukan Reog Ponorogo. Terompet Reog atau selompret ini dipergunakan bersama alat musik lainnya tradisional jawa timur lainnya seperti Kenong, Kempul, Kethuk, Kendhang, gong dan angklung reog.

musik

Terompet Reog

     6.   Makanan Khas

Makanan khas Jawa timur adalah Soto Lamongan. Soto yang satu ini merupakan salah satu kuliner paling terkenal di Jawa timur. Bahkan makanan tersebut sudah tersebar ke berbagai daerah di pulau Jawa. Yang membedakan soto ini dengan soto lainya adalah adanya tambahan koya pada saat proses pembuatanya. Koya merupakan bubuk gurih yang terbuat dari bawang putih dan kerupuk udang.

makanan

Soto Lamongan

   7.   Drama

Ludruk adalah teater yang bersifat kerakyatan yang berasal dari kota Jombang yang dikenal dengan kota santri. Ludruk menggunakan bahasa Jawa dialek Jawa Timuran. Sejalan dengan waktu, Ludruk kemudian menyebar ke daerah-daerah di sebelah barat, karesidenan Madiun, Kediri hingga ke Jawa Tengah. Pada teater Ludruk, semua perwatakan dimainkan oleh pria.

Cerita yang dilakonkan mumnya  tentang sketsa kehidupan rakyat atau masyarakat, yang dibumbui dengan perjuangan melawan penindasan. Unsur parikan di dalam teater Ludruk pengaruhnya sangat besar. Misalnya, parikan yang dilantunkandi zaman penjajahan Jepang oleh Cak Durasim, yang membuat Cak Durasim berurusan dengan kempetei Jepang. Begini bunyi parikan itu: “Pagupon omahe doro melok Nipon tambah soro”.

drama

Drama Ludruk

 8.   Cerita Rakyat

Damar Wulan (sering juga ditulis Damarwulan) adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan ini cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya. Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan Serat Damarwulan yang diperkirakan mulai ditulis pada masa akhir keruntuhan Majapahit.

Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo penguasa Blambangan yang bermaksud memberontak kepada Majapahit.

Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

cerita

Damar Wulan